Jumat, 11 Januari 2008

KLASIFIKASI VITAMIN

Pada garis besarnya, vitamin dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian berdasarkan kelarutannya :

1). Vitamin yang larut dalam lemak

Antara lain Vitamin A, D, E, dan K.


2). Vitamin yang larut dalam air

Antara lain Vitamin thiamin, riboflavin, niacin, vitamin B6, folacin, vitamin B12, asam panthothenat (B5), biotin dan vitamin C.

Vitamin yang larut dalam air biasanya tidak disimpan dalam jumlah besar di dalam tubuh, oleh karena itu penyediaan vitamin ini untuk tubuh diperlukan setiap hari guna mencegah gangguan-gangguan fungsi fisiologis tubuh. Vitamin yang larut dalam air biasanya terdiri dari komponen-komponen enzim yang essensial untuk tubuh dan dalam jumlah kecil dieksresi melalui urin sehingga jarang terakumulasi dalam tubuh pada level yang toksik. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam lemak tidak diekresikan melalui urin, tetapi berada pada limpa sehingga diekskresikan melalui feces. Tubuh mempunyai kemampuan untuk menyimpan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga keracunan kemungkinan akan terjadi pada vitamin A dan D yang overdosis (yang dikenal dengan hipertaminosis A dan D).

PERAN PENTING VITAMIN BAGI IKAN DALAM USAHA BUDIDAYA

Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi budidaya ikan secara intensif adalah dengan pemberian pakan buatan yang sesuai dengan kebutuhan ikan, karena pakan alami sudah tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan energi dan nutrien untuk hidup pokok dan pertumbuhan. Untuk itu, pakan buatan harus mengandung nutrien, yaitu zat penghasil energi (Protein, lemak dan karbohidrat) dan zat pengatur pertumbuhan (air, vitamin dan mineral).

Keberadaan substansi dalam pakan yang dapat menunjukkan beberapa gejala klinis berupa kekurangan vitamin sudah mulai diketahui sejak tiga ratusan tahun yang lalu. Gejala yang sama dapat terjadi pada hewan-hewan peliharaan yang ditunjukkan secara nyata sebagai akibat dari kekurangan nutrisi yang spesifik. Teori tentang vitamin ini kemudian diusulkan untuk menjelaskan aksi dari beberapa substansi karena adanya unsur nitrogen yang mengandung grup amina. Selanjutnya, terlihat bahwa tidak semua vitamin mengandung grup amina sehingga namanya diubah menjadi vitamin, seperti yang saat ini digunakan.

Menurut definisi, vitamin adalah sekelompok komponen organik yang dalam jumlah kecil diperlukan dalam makanan, namun sangat penting untuk reaksi-reaksi metabolik dalam sel serta diperlukan untuk pertumbuhan tubuh yang normal dan untuk pemeliharaan kesehatan.

Vitamin-vitamin pada umumnya tidak memerlukan proses absorbsi melainkan dapat diabsorpsi secara keseluruhan oleh usus halus. Selain sebagai koenzim, vitamin juga sering disebut sebagai faktor pelengkap makanan, karena vitamin pada kenyataannya tidak mensuplai kalori dan juga tidak mempengaruhi massa tubuh secara nyata.

Vitamin-vitamin mempunyai fungsi yang berbeda untuk berbagai spesies hewan. Fungsi utama vitamin antara lain untuk mengatur metabolisme, membantu mengkonversi lemak dan karbohidrat menjadi energi, juga berfungsi membantu dalam pembentukan tulang dan jaringan-jaringan tubuh.

Tubuh tidak mampu mensintesis vitamin, oleh karena itu vitamin harus disuplementasikan dalam makanan. Beberapa vitamin tertentu seperti vitamin K, thiamin, folacin dan vitamin B12 pada batas-batas tertentu dapat disintesis oleh mikro organisme dalam saluran pencernaan. Demikian juga halnya dengan vitamin A, choline dan niacin dapat dibentuk dalam tubuh jika tersedia prekursor dalam tubuh atau dalam makanan. Sedangkan vitamin D dapat disintesis kulit melalui bantuan sinar ultraviolet. Untuk itu diperlukan vitamin yang lengkap dalam ransum ikan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan yang optimal.